Praktikum pemeriksaan Salmonella pada makanan dan minuman



A.    Dasar Teori
Di seluruh dunia, demam typhus mempengaruhi sekitar 17 juta orang per tahun, menyebabkan hampir 600.000 kematian. Agen penyebabnya, Salmonella typhi enterica (disebut sebagai Salmonella typhi dari sekarang), adalah parasit obligat yang tidak memiliki reservoir alami yang dikenal di luar manusia. Sedikit yang diketahui tentang sejarah munculnya infeksi almonella typhi manusia, namun diperkirakan telah menyebabkan kematian tokoh terkenal seperti penulis Inggris dan penyair Rudyard Kipling, penemu pesawat, Wilbur Wright, dan Kekaisaran Yunani Alexander Agung. Epidemi tercatat paling awal terjadi di Jamestown, VA mana diperkirakan bahwa 6.000 orang meninggal karena demam tipus di awal abad ke-17. Penyakit ini jarang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara maju, tetapi selalu menimbulkan risiko munculnya.    
Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat/batang  yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesies-spesies Salmonella dapat bergerak bebas dan menghasilkan hidrogen sulfida. Salmonella dinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis) yang pertama kali menemukan bakterium tahun 1885 pada tubuh babi. Habitat Inang bagi Salmonella adalah usus halus manusia dan hewan. Makanan dan minuman terkontaminasi merupakan mekanisme transmisi kuman Salmonella dan carrier adalah sumber infeksi. Salmonella typhi bisa berada dalam air, es, debu, sampah kering yang bila organisme ini masuk ke dalam vehicle yang cocok (daging, kerang dan sebagainya) akan berkembang biak mencapai dosis infekti.
Dimensi Bakteri berbentuk batang, tidak berspora dan tidak bersimpai tetapi mempunyai flagel feritrik (fimbrae), pada pewarnaan gram bersifat gram negatif, ukuran 2- 4 mikrometer x 0.5-0.8 mikrometer dan bergerak.
Salmonella terdiri dari sekitar 2500 serotip yang semuanya diketahiu bersifat patogen baik pada manusia atau hewan. Bakteri ini bukan indocator sanitasi, melainkan bakteri indicator keamanan pangan. Artinta karena semua serotip Salmonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen maka adanya bakteri ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan. Oleh karena itu berbagai standar air minum maupun makanan siap santap menisyaratkan tidak ada Salmonella dalam 100 ml air minum atau 25 gram sampel makanan.

B.     Tujuan
Tujuan yang kami inginkan dalam proses praktikum, untuk mengetahui apakah sampel makanan dan minuman yang diperiksa terkontaminasi dengan Salmonella

C.     Alat dan Bahan
Alat
           1.      Neraca analitik
           2.      Sendok
           3.      Gelas ukur
           4.      Erlenmeyer
           5.      Rak tabung
           6.      Pipit ukur
           7.      Balp
           8.      Ose
           9.      Spritus
           10.  Petridish
           11.  Pengaduk

Bahan
           1.      Sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa
           2.      Aquades
           3.      Media endo Agar
           4.      Media gula-gula
           5.      Alcohol

D.    Prosedur Pemeriksaan
Tahap Penimbangan Sampel makanan dan minuman
             I.      Penimbangan sampel makanan (Gado-gado)
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Bersihkan tempat pemeriksaan dan tangan dengan menggunakan alcohol
3.      Ambil plastic lalu masukkan sampel gado-gado
4.      Timbang sampel makanan (Gado-gado) sebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan dengan cara menekan menggunakan jari
5.      Tambahkn air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic

                            II.      Penimbangan sampel minuman (Es Kelapa)
Ada dua proses penimbangan, yaitu:
1.      Kelapa
a.       Siapkan alat dan bahan
b.      Ambil plastic lalu masukkan sampel kelapa
c.       Timbang sampel kelapa sebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan dengan cara menekan menggunakan jari
d.      Tambahkn air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic
2.      Air Kelapa
a.       Siapkan Alat dan Bahan
b.      Ambil plastic lalu masukkan sampel air kelapa sebanyak 45 ml dengan menggunakan gelas ukur
c.       Kemudian masukkan ke dalam plastic.

Tahap Pemeriksaan
                               I.      Hari Pertama
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Panaskan ose di spritus sampai merah lalu celupkan di sampel makanan gado-gado, kemudian zig-zag di media endo Agar
3.      Panaskan ose di spritus sampai merah lalu celupkan di sampel minuman es kelapa, kemudian zig-zag di media endo Agar
4.      Inkubasikan pada suhu 350C selama 1 X 24 Jam

                            II.      Hari Kedua
1.      Jika postif berwarna pink, ada koloni keccil dan berwarna putih
2.      Ambil 1-2 mata ose, lalu pindahkan ke media TSIA
3.      Inkubasikan selama 1 X 24 jam dengan suhu 370C

                          III.      Hari Ketiga
1.      Jika Positif lereng berwarna merah, dasar kuning dan pada tusuk tidak hitam
2.      Ambil 1-2 mata ose lalu lanjutkan pada media gula-gula
3.      Eramkan selama 18-24 jam dengan suhu 350C

E.     Hasil dan Analisa Hasil
            1.      Hasil
                         I.      Hari Pertama
(+) Terkontaminasi dengan Salmonella
                      II.      Hari Kedua
(+) Terkontaminasi dengan Salmonella
                   III.      Hari Ketiga
(+) Terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes 


          2.      Analisa Hasil
Dari Hasil pemeriksaan di hari pertama dengan media endo agar dan di hari kedua dengan TSIA ditemukan positif terkontaminasi, kemudian di hari ketika ditemukan positif Terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes pada sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda. Enterobacter aerogenes adalah Gram  negatif ,oksidase negatif, katalase positif, sitrat positif, indol negtif, berbentuk batang negatif. E. aerogenes adalah nosokomial dan bakteri patogen yang menyebabkan infeksi oportunistik termasuk sebagian besar jenis infeksi. Mayoritas adalah yang paling sensitif terhadap antibiotik yang dirancang untuk kelas bakteri, tapi ini rumit oleh mekanisme diinduksi perlawanan mereka, terutama laktamase yang berarti bahwa mereka dengan cepat menjadi resisten terhadap antibiotik standar selama pengobatan, membutuhkan perubahan antibiotik untuk menghindari memburuknyasepsis. Beberapa infeksi yang disebabkan oleh E. aerogenes hasil spesifik antibiotik perawatan, kateter vena insersi, dan atau prosedur bedah. E. aerogenes umumnya ditemukan di manusia saluran pencernaan dan umumnya tidak menyebabkan penyakit pada orang sehat. Telah ditemukan hidup di berbagai limbah, kimia higienis, dan tanah. Bakteri ini juga memiliki beberapa signifikansi komersial - gas hidrogen yang dihasilkan selama proses fermentasi telah bereksperimen dengan menggunakan molase sebagai substrat.

F.      Kesimpulan
Dari hasil dan analisa hasil positif terkontaminasi dengan Enterobacter aerogenes  pada sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda. Menurut BPOM RI NO. 00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan dan minuman, batas maksimum jenis cemaran APM Enterobacter aerogenes  1x101 koloni/g. Upaya pengendalian harus diarahkan pada pembersihan bakteri dari sumber-sumber dengan cara:
1.      Pengendalian sanitasi air, makanan dan minuman, pembuangan sampah serta pengendalian lalat (kebersihan lingkungan).
2.      Isolasi penderita, pengobatan carrier dan disinfeksi ekskreta.
3.      Penemuan kasus-kasus subklinik dan pembawa bakteri, khususnya pada para pengurus makanan.
4.      Penanganan, penyimpanan, dan persiapan makanan juga dapat membantu mencegah infeksi Enterobacter aerogenes 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Usap Peralatan Makan

Laporan Pemeriksaan Logam-Logam Berat Arsen pada Udang

Laporan Pemeriksaan Logam-Logam Berat Timbal pada Kue Pukis