Praktikum pemeriksaan Escherichia coli pada makanan dan minuman
A. Dasar
Teori
Istilah bakteri indikator penyebab
penyakit dikenal dalam bidang mikrobiologi pangan. Bakteri indikator tersebut
adalah bakteri yang keberadannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau
makanan tersebut pernah tercemar oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya
jumlah mikroorganisme ini, maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan terhadap
bahan pangan tersebut agar aman dikonsumsi.
Bakteri-bakteri indikator tersebut
umumnya adalah bakteri yang lazim terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga
dengan adanya bakteri tersebut pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa
dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak
dengan kotoran yang berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan
terdapat bakteri patogen lain yang berbahaya. Ada tiga jenis bakteri yang dapat
digunakan untuk menunjukkan adanya masalah sanitasi salah satunya, yaitu Escherichia
coli.
Uji mikrobiologis air dapat
dianalisis berdasarkan organisme penunjuk atau indicator organism.
Syarat organisme indicator antara lain yaitu terdapat pada air yang tercemar,
mempunyai kemampuan bertaha hidup yang lebih besar dari pathogen, terdapat
dalam jumlah lebih banyak daripada pathogen, dan mudah dideteksi dengan teknik
laboratorium yang sederhana. Biasanya yang digunakan sebagai indicator yaitu
dari jenis Escheichia Coli (Escherichia coli atau coli
tinja) dikarenakan terdapat hanya dan selalu terdapat dalam tinja
E.coli merupakan bakteri
anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen
secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, didalam
kondisi ini bakteri tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa
organik sebagai media tumbuhnya.
B. Tujuan
Tujuan yang kami
inginkan dalam proses praktikum, untuk mengetahui apakah sampel makanan dan
minuman yang diperiksa terkontaminasi dengan Escherichia coli.
C. Alat
dan Bahan
Alat
1.
Neraca analitik
2.
Sendok
3.
Gelas ukur
4.
Erlenmeyer
5.
Tabung Reaksi
6.
Durham
7.
Rak tabung
8.
Pipit ukur
9.
Balp
10.
Ose
11.
Spritus
12.
Petridish
13.
Pengaduk
Bahan
1.
Sampel makanan gado-gado dan minuman es
kelapa
2.
Aquades
3.
Media pepton
4.
Media EC. Medium
5.
Kapas
6. Alkohol
D. Prosedur
Pemeriksaan
Tahap Penimbangan
Sampel makanan dan minuman
I.
Penimbangan sampel makanan (Gado-gado)
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Bersihkan
tempat pemeriksaan dan tangan dengan menggunakan alcohol
3. Ambil
plastic lalu masukkan sampel gado-gado
4. Timbang
sampel makanan (Gado-gado) sebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan
dengan cara menekan menggunakan jari
5. Tambahkn
air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic
II.
Penimbangan sampel minuman (Es Kelapa)
Ada dua proses penimbangan, yaitu:
1. Kelapa
a. Siapkan
alat dan bahan
b. Ambil
plastic lalu masukkan sampel kelapa
c. Timbang
sampel kelapa sebanyak 5 gram di neraca analitik lalu haluskan dengan cara
menekan menggunakan jari
d. Tambahkn
air pepton 45 ml lalu masukkan ke dalam plastic
2. Air
Kelapa
a. Siapkan
Alat dan Bahan
b. Ambil
plastic lalu masukkan sampel air kelapa sebanyak 45 ml dengan menggunakan gelas
ukur
c. Kemudian
masukkan ke dalam plastic.
Tahap
Pemeriksaan
I. Hari
Pertama
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Ambil
1 ml sampel makanan lalu masukkan ke dalam tabung reaksi berisi media pepton
lalu masukkan tabung durham
3. Ambil
1 ml sampel minuman lalu masukkan ke dalam tabung reaksi berisi media pepton
lalu masukkan tabung durham
4. Inkubasikan
pada suhu 350C selama 1 X 24 Jam
II. Hari
Kedua
1. Jika negative di inkubasikan selama 2 hari suhu 350C
2. Jika
postif berwarna keruh dan ada gelembung pada tabung durham.
3. Ambil
1-2 mata ose, lalu pindahkan ke EC. Medium
4. Inkubasikan
selama 1 X 24 jam dengan suhu 44,50C
III. Hari
Ketiga
1.
Jika Positif pindahkan pada media EMB
agar
2.
Ambil 1-2 mata ose lalu zig-zag di media
agar
3.
Inkubasikan selama 18-24 jam dengan suhu
350C
4.
Coloni tersangka datar, berwarna gelap
dengan atau tanpa kilatan logam
E. Hasil
dan Analisa Hasil
1. Hasil
I.
Hari Pertama
(+) Terkontaminasi
dengan Escherichia
coli.
II.
Hari Kedua
(+) Terkontaminasi
dengan Escherichia
coli.
2. Analisa
Hasil
Dari Hasil pemeriksaan di hari pertama dengan media
pepton dan di hari kedua dengan media EC Medium ditemukan positif terkontaminasi
dengan
Escherichia coli pada
sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae.
Ukuran sel dengan panjang 2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 – 1,5 μm. Bentuk sel dari
bentuk seperti coocal hingga membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak
ditemukan spora.. E. Coli batang gram negatif. Selnya bisa
terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai pendek, biasanya tidak
berkapsul.bakteri ini aerobic dan dapat juga anerobic fakultatif. Escherichia
Coli pertama kali diidentifikasikan oleh dokter hewan Jerman, Theodor
Escherich dalam studinya mengenai sistem pencernaan pada bayi hewan. Pada 1885,
beliau menggambarkan organisme ini sebagai komunitas bakteri coli (Escherich
1885) dengan membangun segala perlengkapan patogenitasnya di infeksi saluran
pencernaan. Nama “Bacterium Coli” sering digunakan sampai pada
tahun 1991. Ketika Castellani dan Chalames menemukan genus Escherichia dan
menyusun tipe spesies E. Coli.
Sebagai bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik,
mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya
paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob.pertumbuhan yang baik pada suhu
optimal 370C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber
karbon dan nitrogen. E. Colimem fermentasikan laktosa dan
memproduksi indol yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan
dan minuman. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 600C selama 15 menit
atau pada 550C selama 60 menit. Dampak jika makanan dan minuman yang
kita komsumsi mengandung E.
Coli dapat menyebabkan diare
akut, infeksi saluran kemih, kerusakan sel darah merah dan gagal
ginjal.
F. Kesimpulan
Dari
hasil dan analisa hasil positif terkontaminasi dengan
Escherichia coli pada
sampel makanan gado-gado dan minuman es kelapa muda. Menurut BPOM RI NO.
00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia
dalam Makanan dan minuman, batas maksimum jenis cemaran APM Escherichia coli
< 3/g. Upaya pengendalian harus diarahkan pada pembersihan bakteri
dari sumber-sumber dengan cara:
1. Pengendalian
sanitasi air, makanan dan minuman, pembuangan sampah serta pengendalian lalat (kebersihan
lingkungan).
2. Isolasi
penderita, pengobatan carrier dan disinfeksi ekskreta.
3. Penemuan
kasus-kasus subklinik dan pembawa bakteri, khususnya pada para pengurus
makanan.
4. Penanganan,
penyimpanan, dan persiapan makanan juga dapat membantu mencegah infeksi E. Coli.
Komentar
Posting Komentar