BERBAGAI JENIS MIKROORGANISME PENGURAI DI AIR

MATA KULIAH      : MIKROBIOLOGI
DOSEN                      :HJ. INAYAH, SKM., M.Si
 


JENIS MIKROORGANISME YANG DIMANFAATKAN UNTUK KEPENTINGAN KESEHATAN LINGKUNGAN
(BERBAGAI JENIS MIKROORGANISME PENGURAI DI AIR)

OLEH :
Kelompok 3

1.      ANDI DALA APRILLA
2.      FITRIANTI
3.      JULIANA MUTMAINNAH
4.      MUAMMAR
5.      SRI DEVI
6.      YUSNI NOVITA
7.      MUHAMMAD KAMIL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV

2015


KATA PENGANTAR

   Bismillah...
Assalamu alaikum wr.wb
            Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan izinnya-lah makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami kirimkan salam atas junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta para sahabatnya karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka kami dapat  menyelesaikan sebuah makalah Mikrobiologi tentang Jenis Mikroorganisme Yang Dimanfaatkan Untuk Kepentingan Kesehatan Lingkungan.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul " Berbagai Jenis Mikroorganisme Pengurai Di Air ", yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari Mikrobiologi. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat dijadikan penulis sebagai perbaikan dalam makalah selanjutnya.


    
Penulis       


Kelompok III





DAFTAR ISI      
           
KATA PENGANTAR........................................................................................................          i  
DAFTAR ISI ......................................................................................................................         ii
BAB I             PENDAHULUAN     
A.    Latar Belakang ........................................................................................         1
B.     Rumusan masalah ...................................................................................         2
C.     Tujuan   ....................................................................................................        2
D.    Manfaat  ..................................................................................................         2

BAB II            PEMBAHASAN
A.    Berbagai mikroorganisme pengurai di air   ..............................................        4
B.     Persyaratan kualitas air yang baik  ..........................................................         5 
C.     MO air yang menguntungkan bagi lingkungan  ......................................         8
D.    Peran Mikrobiologi dalam bidang lingkungan ........................................         9
E.     Peran MO sebagai indicator kualitas air  .................................................        10
F.      Pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air   ......................................        10

BAB III          PENUTUP      
                        A. Kesimpulan  ..............................................................................................        13
                        B. Saran ........................................................................................................          13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................            14



 BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Lingkungan merupakan sesuatu yang ada di sekeliling kita dimana semua makhluk hidup berada dari makhluk terkecil (mikroorganisme) sampai makhluk yang sempurna (manusia). Lingkungan yang terdiri dari udara, air dan tanah dimana dari ketiga komponen tersebut kita sangat membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari, bila ketiga komponen tersebut terganggu maka terganggu pula aktivitas kita, misalnya saja kita terdapat mikroorganisme yang tidak mengungtungkan dalam air dan lain-lainnya.
Perkembangan mikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta mungkin dampak dari mikroorganime di dalam kehidupan. Mikrobiologi dalam kehidupan telah diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, salah satunya dalam bidang lingkungan air. Mikrobiologi air mengacu pada studi tentang mikroorganisme yang hidup di air atau yang dapat diangkat dari satu habitat yang lain dengan air. Pada lingkungan perairan terdapat mikroorganisme sama seperti lingkungan yang lainnya. Air adalah sumber daya alam penting bagi kehidupan dan merupakan komponen penting dari fungsi ekosistem yang kelimpahannya sangat besar dalam planet ini. Hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk beberapa mempelajari mikroorganisme di air yang dapat memberi keuntungan atau kerugian bagi kehidupan manusia.
            Peranan mikroba dalam pengolahan lingkungan.Psedumonas putida dapat dikembangkan menjadi mikroganisme yang mampu mencerna minyak bumi oleh pengeboran minyak lepas pantai atau kecelakaan kapal pengangkut minyak lepas pantai. Bacillus subtillis dapat dikembangkan sebagai mikroganisme yang mempunyai kemampuan mengimobulasi logam berat.

     B.     Rumusan Masalah
1.      Berbagai jenis Mikroorganisme pengurai di air
2.      Apa persyaratan kualitas air yang baik?
3.      Apa saja mikroorganisme air yang menguntungkan dan dampaknya bagi lingkungan?
4.      Peran Mikrobiologi dalam bidang lingkungan
5.      Bagaimana mikroorganisme berperan sebagai indicator kualitas air
6.      Bagaimana pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air?

    C.    Tujuan
1.      Mengetahui berbagai jenis Mikroorganisme pengurai di air
2.      Mengetahui persyaratan kualitas air yang baik
3.      Mengetahui mikroorganisme air yang menguntungkan bagi lingkungan
4.      Memberi pengetahuan tentang peran mikrobiologi dalam bidang lingkungan
5.      Mengetahui peran mikroorganisme sebagai indicator kualitas air
6.      Mengetahui pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air

    D.    Manfaat
1.      Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis Mikroorganisme pengurai di air
2.      Memberikan pengetahuan bagaimana persyaratan kualitas air yang baik
3.  Memberikan pengetahuan mengenai mikroorganisme air yang menguntungkan bagi lingkungan
4.      Memberikan pengetahuan tentang peran mikrobiologi di bidang lingkungan
5.      Memberikan pengetahuan mengenai peran mikroorgamisme sebagai indicator kualitas air
6.      Memberikan pengetahuan tentang pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air



BAB II
PEMBAHASAN

Bakteri pengurai merupakan kelompok bakteri yang mampu mendekomposisiorganisme lain yang telah matimenjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan kembali ke lingkungan. Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme saprofit karena kemampuannya untuk menguraikan senyawa organic yang ada di alam.Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme.

    1.      Berbagai jenis mikroorganisme pengurai di air
Beberapa Mikroorganisme sangat berperan dalam pengelolaan lingkungan karena mampu      menguraikan beberapa limbah yang mencemari air.
a)      Pseudomonas putida berperan menjadi mikroorganisme yang mampu mencerna minyak  bumi pada kasus pencemaran air laut oleh pengeboran minyak lepas pantai atau kecelakaan kapal  pengangkut minyak.
b)      Aspergillus niger dikembangkan untuk memetabolisme pestisida tertentu seperti endosulfan dan karbofuran.
c)      Bacillus subtilis dapat dikembangkan menjadi mikroorganisme yang mempunyai kemampuan mengimobilisasi (pergerakan cepat) logam berat pada limbah.
d)     Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering berubah warna kalau disimpan lama yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dan sebagainya.
e)      Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan Thiobacillus) yang mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium bau busuk seperti bau telur busuk.
f)       Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau, biru dan kersik), sehingga kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-jasad yang berwarna hijau, biru atau pun kekuning-kuningan, tergantung kepada dominasi jasad-jasad tersebut serta lingkungan yang mempengaruhinya.

       2.      Persyaratan air yang baik
a)      Kuantitas
Syarat kuantitas air menyangkut jumlah air yang dibutuhkan manusia dalam kegiatan tertentu dan terkait juga dengan jumlah ataupun volume air yang tersedia oleh sarana penyediaan air. Selain itu, jumlah dari segi kuantitas air ini adalah volume air yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, yaitu 2500 ml (8 gelas) per hari (http://uripsantoso.wordpress.com//).
b)      Kualitas
Kualitas Air harus memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif (Permenkes no. 416 tahun 1990). Air dapat dikatakan bersih jika memiliki kualitas air bersih yang sudah memenuhi syarat fisik, kimia, mikrobiologi dan radio aktif.
1.      Fisik
Pada dasarnya, air di dunia ini didapatkan dalam tiga wujud, yaitu bentuk padat sebagai es, bentuk cair sebagai air, dan bentuk gas sebagai uap air. Akan tetapi, yang dapat kita gunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah bentuk cair sebagai air. Dalam hal ini air harus bebas dari pencemaran dalam arti memenuhi kualitas fisik dari air, yaitu kekeruhan, warna, rasa dan bau, serta suhu (Gabriel, 2000).
·         Kekeruhan
Adanya benda-benda lain yang tercampur atau terlarut di dalam air, seperti tanah liat, lumpur, benda-benda organik yang halus, plankton, dll. Pada dasarnya, kekeruhan tidak mempunyai efek langsung terhadap kesehatan tetapi air yang keruh harus di olah terlebih dahulu agar dapat digunakan sesuai dengan fungsi air pada umumnya.
·         Warna
Warna dari air umumnya disebabkan oleh ekstrak zat warna dari humus yang berasal dari hutan atau tanaman rawa dan tanaman-tanaman lain. Zat warna yang timbul ini menyebabkan warna coklat kekuning-kuningan seperti teh pada permukaan air.
Warna dari air tersebut memiliki 2 tipe, yaitu :
1.      True colour, yaitu warna yang ada di dalam air setelah bahan yang larut diambil.
2.      Apparent colour, yaitu true colour ditambah bahan lain yang dihasilakan oleh suatu benda dalam bentuk suspensi.
Dalam hal tertentu warna yang terjadi di dalam air dapat pula disebabkan oleh zat besi, air buangan industri atau mikroorganisme.

·         Rasa dan Bau
Rasa dan bau pada air dapat disebabkan oleh benda-benda asing, seperti bahan-bahan organik, garam-garam anorganik atau gas yang larut dalam air. Bahan-bahan tersebut dapat berasal dari rumah tangga, pertanian, dan sumber-sumber alamiah.
·         Suhu
Sebenarnya untuk skala air bersih, suhu tidak terlalu berpengaruh dan tidak terlalu menimbulkan akibat yang berbahaya bagi manusia. Air bersih sebaiknya memiliki suhu yang sejuk tidak mempunyai beda suhu yang banyak dengan suhu udara luar. Pada umumnya air tanah dan air permukaan memiliki kriteria ini (Sanropie, dkk., 1983).
2.      Kimia
Kualitas air secara kimia meliputi nilai pH, kandungan senyawa kimia di dalam air, kandungan residu atau sisa, kandungan senyawa toksik atau racun, dan sebagainya. Pada pengaturan nilai pH diperkenankan sampai batas yang tidak merugikan karena efeknya terhadap rasa, korosivitas, dan efisiensi klorinasi.
Air baru dapat dikatakan bersih jika sudah terbebas dari bahan-bahan kimia, seperti Hg (air raksa), Pb (timbal), serta limbah-limbah yang mengandung bahan kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia (Suriawiria, 2005).

3.      Mikrobiologi
Syarat mikrobiologi adalah bersihnya kandungan dari mikroorganisme di dalam air, baik berupa bakteri ataupun berbagai mikroba lain yang dapat menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan manusia. Salah satunya adalah timbulnya berbagai macam penyakit di dalam tubuh manusia.
4.      Radioaktif
Radioaktif berhubungan dengan pancaran partikel-partikel dari sebuah inti atom. Syarat air ini dimaks udkan adalah air yang terbebas dari jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diinginkan yang ditetapkan oleh badan pengawas tenaga nuklir.

       3.      Mikroorganisme air yang menguntungkan bagi lingkungan
a.       Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya Chlorella, Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria.
b.      Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad ”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara biologi
c.    Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan menghasilkan oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen, sehingga nilai kelarutan oksigen akan naik/ber-tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di dalam air.
d. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan besar akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhadap jasad lain, khususnnya ikan.
e.       Anabaena memiliki kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dan dapat kita tersebar luas di dalam air dan juga tanah yang lembab/basah. Spesies tertentu bersimbiosis dengan tanaman tingkat tinggi, seperti Anabaena azollae dalam spesies Azolla (paku air). Beberapa spesies telah berhasil digunakan dalam menyediakan oksigen pada pertanaman padi sawah.

      4.      Peran Mikrobiologi dalam bidang lingkungan
Beberapa bakteri sangat berperan dalam pengolahan lingkungan.Psedumonas putida dapat dikembangkan menjadi mikroganisme yang mampu mencerna minyak bumi oleh pengboran minyak lepas pantai atau kecelakaan kapal pengangkut minyak lepas pantai. Bacillus subtillisdapat dikembangkan sebagai mikroganisme yang mempunyai kemampuan mengimobulasi logam berat.
Gambar Bacillus subtillis
Contoh bakteri yang berperan dalam lingkungan keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan:
1.      Bakteri Saprofit, menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat, dan senyawa organic lain menjadi CO2, gas amoniak,dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Contoh bakteri saprofit adalah Proteus dan Clostridium.
2.      Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa ammonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah
a. Mikroorganisme indicator                                                                                   Istilah “mikroorganisme indikator” digunakan dalam analisis air mengacu pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya di dalam air merupakan bukti bahwa air tersebut tercemar oleh tinja manusia atau hewan yang berdarah panas. Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogen, yang secara berkala terdapat di dalam saluran pencernaan untuk masuk ke dalam air tersebut.
            b. Escherichia coli dan bakteri koliform lain
            c. Pemeriksaan bakteriologis untuk menentukan potabilitas air
            d. Pengujiaan untuk mendeteksi bakteri koliform
           e. Mikroorganisme selain bakteri koliform

6    6.      pengelompokkan mikrobiologi lingkungan air
Perairan alami memiliki sifat yang dinamis dan aliran energi yang kontinyu hal ini terjadi selama sistem di dalamnya tidak mendapatkan gangguan atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Berikut lingkungan perairan meliputi:
1.      Lingkungan air laut di mana mikroorganisme terdapat di seluruh bagian laut dari permukaan air laut sampai dasar relung yang terdalam. Di lingkungan laut lepas memiliki populasi mikroorganisme yang relatif lebih rendah, di lingkungan pantai populasi mikroorganisme terdapat lebih banyak. Hal ini karena lingkungan pantai kaya akan nutrien yang berasal dari daratan.
2.      Lingkungan air tawar di mana pada umumnya lingkungan perairan tawar lebih banyak mengandung nutrien jika dibandingkan dengan lingkungan perairan laut. Lingkungan perairan tawar dibagi menjadi 2 kategori yaitu :
-     Habitat lentik contoh danau, kolam.
-     Habitat lotik contoh mata air, sungai.
3.   Lingkungan perairan payau (peralihan air tawar ke air laut) atau merupakan lingkungan perairan tawar merupakan daerah transisi antara perairan tawar dan laut.
Jumlah dan jenis mikrooganisme yang terdapat di dalam air bervariasi bergantung dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.      Sumber air. Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air dipengaruhi oleh sumber air tersebut, misalnya air atmosfer (air hujan/salju), air permukaan (danau, sungai), air tanah (sumur, mata air), air tergenang (air laut), dsb.
2.      Komponen nutrien dalam air. Air, terutama air buangan sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu.Semua air secara alamiah juga mengandung mineral-mineral yang cukup untuk kehidupan mikroorganisme di dalam air.
3.      Komponen beracun. Komponen beracun yang terdapat di dalam air mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut.
4.      Organisme air. Adanya organisme lain di dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air sebagai contoh plankton merupakan organisme yang makan bakteri, ganggang dan plankton lainnya, sehingga adanya plankton dapat mengurangi jumlah organisme-organisme tersebut.
5.      Faktor fisik. Jumlah dan jenis mikroorganisme juga dipengaruhi oeh faktor-faktor fisik seperti: suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan penetrasi sinar matahari. Jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air buangan selain dipengaruhi oleh faktor-faktor diatas juga dipengaruhi oleh jenis polutan air tersebut. Misalnya air yang terpolusi oleh kotoran hewan dan manusia mengandung bakteri-bakteri yang berasal dari kotoran seperti Esherchia coli, Streptokoki fekal, Clostridium perfringens.







BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.   Bakteri pengurai merupakan kelompok bakteri yang mampu mendekomposisiorganisme lain yang telah mati menjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan kembali ke lingkungan. Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme saprofit karena kemampuannya untuk menguraikan senyawa organik yang ada di alam. Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme.
2.   Persyaratan kualitas air bersih harus sesuai dengan kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan

B.     Saran
1.      Masyarakat diharapkan supaya menjaga lingkungan dan sumber air agar air tidak terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari tinja manusia seperti E. Coli
2.      Waspadalah pada jenis mikroba yang membahayakan kehidupan kita.




DAFTAR PUSTAKA

Atlas, Kanada. 2004 Principles of microbiology. St. Louis: Mosby. ISBN 0-8016-7790-4.
Departemen Kesehatan RI. 2002. SK Menteri Kesehatan No. 907/Menkes/VIII/, Tentang Standarisasi Baku Mutu Air dan Badan Dalam Air. Departemen Kesehatan. Jakarta.
Dwidjoseputro. 1976. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobioloogi Pangan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Usap Peralatan Makan

Laporan Pemeriksaan Logam-Logam Berat Arsen pada Udang

Laporan Pemeriksaan Logam-Logam Berat Timbal pada Kue Pukis